Senin, 15 Januari 2018

Sejarah Marga Sitohang

Edit Posted by with 1 comment
Marga ini berasal dari desa Urat di Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir,Sumatera Utara. Marga ini termasuk golongan Lontung. Dari Urat Samosir leluhur marga Sitohang merantau ke berbagai penjuru dan membuka kampung (lumban). Di antarabeberapa tujuan perantauan leluhur marga Sitohang adalah di Parbuluan Dairi dan Baringin di Humbang Hasundutan. Dari situlah keturunan marga Sitohang berpencar ke seluruh penjuru dunia. Di tanah Dairi keturunan marga Sitohang bahkan berhasil menjadi Bupati yaitu Jonathan (Op. Tording) Sitohang dan KRA Johnny Sitohang Adinagoro.Keturunan marga Sitohang sejak beberapa dekade terakhir telah memiliki organisasi paguyuban marga sendiri yaitu Pomparan Sitohang dohot Boruna. Sebagai wujud dari kesatuan marga Sitohang dengan saudaranya keturunan Ompu Tuan Situmorang lainnya yang menggunakan marga-marga Situmorang dan Siringo-ringo, keturunan marga Sitohang juga biasanya ikut dalam organisasi paguyuban Pomparan Ompu Tuan Situmorang Sipituama dohot Boruna.
Marga Sitohang merupakan keturunan dari Ompu Pangaribuan yang merupakan anak kedua dari Ompu Tuan Situmorang. Ompu Pangaribuan diperkirakan hidup di Pulo Samosir Sumatera Utara sekitar abad ke 16.Saat ini sebagian besar keturunan Ompu Pangaribuan menggunakan marga Sitohang sebagai nama keluarganya. Meskipun demikian keturunan Ompu Pangaribuan yang merantau ke wilayah Silindung ada yang menggunakan marga Situmorang sebagai nama keluarganya. Di daerah Tanah Karo marga Sitohang sering mengasosiasikan atau memperkenalkan dirinya sebagai marga Peranginangin atau Pinem.


Marga Sitohang merupakan keturunan Ompu Pangaribuan, yang merupakan anak kedua dari Ompu Tuan Situmorang.

Berikut ini adalah silsilah marga Sitohang ditarik dari Op. Tuan Situmorang:
I. Op Tuan Situmorang anaknya dua: 1.Panoparaja 2.Op. Pangaribuan
II.1. Panoparaja anaknya dua: 1.Ompuniambolas, dan 2.Parhujobung
II.2. Op. Pangaribuan anaknya satu: 1. Raja Babiat
III.1 Ompuniambolas anaknya dua: 1. Lumban Pande 2. Lumban Nahor
III.2 Parhujobung anaknya juga dua: 1.Suhutnihuta, dan 2.Tuan Ringo.
III.3. Raja Babiat anaknya tiga: 1. Darimangambat (Sitohang Uruk), 2. Raja Itubungna (Sitohang Tonga-tonga), dan 3. Ompubonanionan (Sitohang Toruan)
Ada satu umpasa (nasihat) dalam bahasa Batak yang senantiasa diucapkan sebagai doa agar keturunan Sitohang tetap merasa sebagai saudara, saling memperhatian dan tolong menolong satu sama lain yaitu:
Napuran tano-tano
Rongging marsiranggoman
Nangpe badanta padao-dao
Anggo tondita tontong do marsigomgoman
Asa balintang ma pagabe
Tumundalhon ni sitadoan
Asa arinta ma gabe
Molo hita marsitungkol-tungkolan marsipaolo-oloan

Hal ini tidak terlepas dari nasihat leluhur marga Sitohang kepada keturunannya agar melestarikan adat Batak di manapun berada. Nasihat ini biasanya diungkapkan dalam umpasa dalam bahasa Batak berikut ini:
Omputa Raja Ijolo
Martungkot sialagundi
Adat nauli napinungka ni omputta na parjolo
Asa ihuttononni hita na parpudi
Salam khas marga Sitohang sebagaimana salam orang Batak pada umumnya adalah "Horas".

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.