Sabtu, 06 Januari 2018

Sejarah Marga Nababan

Edit Posted by with No comments
Siapakah Marga Nababan?
Marga Nababan adalah salah satu marga dari suku Batak, yang diwarisi oleh semua marga Nababan, baik pria maupun perempuan dari garis keturunan Bapak secara Turun termurun dalam silsilah Orang Batak.
Nababan yang pertama bergelar BORSAK MANGATASI, adalah anak ketiga dari keturunan TOGA SIHOMBING (lihat silsilah/tarombo TOGA SIHOMBING) yaitu :
1. BORSAK JUNGJUNGAN – SILABAN
2. BORSAK SIRUMONGGUR – LUMBAN TORUAN

3. BORSAK MANGATASI – NABABAN
4. BORSAK BIMBINAN – HUTASOIT


Marga Nababan adalah anak ke tiga dari Empat bersaudara dari Toga Sihombing. Yang dahulu lahir dan bertempat tinggal di Tipang (Dekat Muara Tapanuli Utara). Memang tidak bisa disalahkan apabila ada marga Nababan yang menyebut dia Marga Sihombing, tetapi seiring dengan perkembangan dan semakin banyaknya keturunan Marga Sihombing maka ada baiknya disebut Marga Nababan, apalagi saat ini yang kita tahu keturunan Toga Sihombing sudah ada saling menikah (Bukan se-borsak). Keturunan (Anak) Toga Sihombing ada 4 (empat), yaitu:
  1. Silaban (Borsak Junjungan) sebagai Anak Pertama
  2. Lumbantoruan (Borsak Sirumonggur) sebagai Anak kedua
  3. Nababan (Borsak Mangatasi) sebagai Anak Ketiga
  4. Hutasoit (Borsak Bimbingan)sebagai Anak Keempat/Siampudan
Keempatnya sudah benyak saling menikah, contohnya antara silaban dengan lumbantoruan, Lumbantoruan dengan Nababan, Nababan dengan Hutasoit, Hutasoit dengan Silaban dan sebaliknya tetapi menikah dengan satu marga (borsak) sangat dilarang dan tidak boleh pada dasarnya.
Toga Sihombing mempunyai  saudara yaitu Toga Simamora yang merupakan anak dari Toga Sumba. Jadi Anak Toga Sumba Ada 2 (dua) yaitu:
  1. Toga Sihombing
  2. Toga Simamora
Dan menurut cerita, Toga Sumba dulu tinggal di daerah Balige, tetapi suatu ketika timbul perselisihan di antara mereka karena ketidaksengajaan dari keturunan Nai Sobuon mengakibatkan anak dari Nai Tukaon tewas. Sejak kejadian ini keturunan dari Nai Sobuon jadi was-was dan akhirnya mereka keluar dari Balige dan menetap dipinggiran Danau Toba yakni Huta Meat, Balige. Tetapi rasa was-was selalu menghantui, akhirnya Toga Sumba pun harus merantau dan membuka perkampungan lagi  ke daerah Samosir yaitu kampung “Tipang”. Disana Toga Sumba menetap dan memiliki 2 (dua) turunan diatas.
Berjalan waktu akhirnya Toga Sumba pun meninggal di Tipang. Kedua anaknya ini tidak ada kecocokan sehingga timbul pertengkaran gara-gara pembagian harta warisan konon disebut cuma gara-gara 1 (satu) ekor kerbau. Karena Toga Sihombing merasa anak yang paling sulung maka dia berhak untuk memilih bagiannya pertama, dan dia memilih bagiannya setengah belakang. Tetapi Toga Simamora, juga menginginkan bagian setengah kebelakang dan akhirnya mereka pun sepakat, bagian kepala bagian Toga Simamora.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.